Setelah anda menyelematkan dunia dari kehancuran, sebagai pahlawan anda tidak selayaknya mengambil cuti panjang, karena cuti panjang hanya untuk para pecundang (Puji Raharjo Soekarno)
Tanda jasa disematkan kepada pahlawan bukan karena permintaan dan keinginannya, jika anda masih berharap tanda jasa, anda bukan pahlawan sebenarnya (Puji Raharjo Soekarno)
Jumat, 25 Oktober 2013
Kata Bijak
Jumat, 02 September 2011
Halal bil halal dan family reunion
Pagi-pagi lebaran hari ke-4 saya mesti bergegas untuk menghadiri hala bil halal keluarga bani mad ngalim. Mungking, firtsly saya mesti menjelaskan siapa bani mad ngalim. Sebagaimana anda baca dari namanya, mad ngalim pasti berasal dari jawa, yang menyebut 'ain dengan ngain. Keluarga kami berasal dari Kebumen, Jawa Tengah. Saya adalah generasi ke empat dari pasangan mad ngalim dan ny.
OTR ke lokasi di Kampung Cina (pecinan) Kecamatan pulau panggung tangamus, sebuah tempat yang jauh dari asal muasalnya sampai menyebrang selat sunda, pikiran saya berkecamuk dengan aneka muatan mulai sampai saudara yang tertinggal, apa yang akan saya lakukan di tkp, bgm format acaranya, bagaimana saya bersikap dengan kerabat, harapan-harapan saya dengan keluarga saya dan acara saya esok dan lusa yang sepertinya masih sangat padat.
Masih hari sabtu saya sudah membayangkan bagaimana crowded dan padatnya senin nanti, hari pertama kerja dengan tumpukan pekerjaan saya yang tertunda, masalah dengan server, halal bil halal dan belum lagi saya dapat tugas baru yang sudah harus dimulai.
Sabtu, 23 Januari 2010
Stop Advertising on Mobile Phone (Hentikan Iklan di Handphone)
Belakangan ini operator seluler di Indonesia semakin jor-joran menyajikan iklan ke pelanggan melalui sms ke handphone pelanggan. Disamping itu, seringkali tanpa diminta oprator memasang nada sambung /ring back tone di handphone kita tanpa seizin kita yang tujuannya juga iklan.
Konsumen telpon seluler tidak selayaknya mendapat sms dan iklan dalam bentuk lain ke handphone pribadinya karena beberapa hal:
1. Pelanggan membayar (baik secara pre paid atau post paid) kepada operator seluler untuk jasa layanan telekomunikasi yang diberikan, bukan untuk membeli iklan.
2. Iklan di handphone hanya menguntungkan provider/operator seluler, dan mereka yang akan mendapat benefit dari iklan tersebut, sehingga menjadikan pelanggan sebagai korban iklan.
3. Penyedia jasa telekomunikasi tidak boleh memperlakukan pelanggan seluler seperti pelanggan koran atau televisi. Pelanggan koran mendapat benefit dari iklan dalam bentuk harga koran yang murah dan iklan tersebut tidak memaksa pelanggan untuk mengkonsumsinya (berbeda dengan sms yang mengharuskan pelanggan membukanya atau setidaknya membuat pelanggan terganggu karena alernya). Pelanggan televisi memperoleh benefit dari iklan di tv dalam bentuk program televisi yang tidak harus mereka bayar (gratis) dan iklan tersebut membiayai program televisi tersebut.
Oleh karena itu, mari kita tolak iklan di handpone semampang mereka (para operator) sedang menggodok kode etik layanan sms.
Untuk dukungan anda silakan gabung di grup facebook :
http://mk-mk.facebook.com/group.php?...d=260369241416
atau ikuti poolingnya di tentukan.com
http://tentukan.com/statistik_pollin...ui_sms_rbt_dll
Mari menjadi konsumen yang kritis dengan menuntut hak yang sewajarnya dan menolak menjadi korban para produser dan konglomerasi
Read More......
Jumat, 14 Agustus 2009
NYAMUK DAN TERORIS
Ini mungkin pelajaran yang kudapat dari kegiatanku mengantar si bungsu berangkat ke sekolah setiap pagi. Kami melewati sebuah sungai buatan (kanal air) yang cukup besar. Arusnya tidak deras bahkan cenderung tidak terlihat mengalir. Air yang mengalir di sungai buatan itu berasal dari limbah rumah tangga komplek perumahan yang cukup banyak dibangun di sekitarnya.
Setiap pagi kami melihat beberapa orang dengan menggunakan jaring yang terbuat dari kain kassa menangkap jentik nyamuk yang memang sangat banyak di tempat tersebut. Jentik-jentik nyamuk yang mereka kumpulkan kemudian dijual ke pedangan makanan ikan hias untuk selanjutnya dijadikan santapan ikan-ikan hias yang cukup indah di akuarium.
Melihat peristiwa ini saya jadi ingat dengan terorisme. Saya membayangkan teroris itu seperti nyamuk yang berkembangbiak di selokan, kubangan air dan sungai keruh, beranak pinak dan ketika ia keluar akan menakuti kita dengan gigitannya, dengan malaria yang dibawanya, dengan DBD yang merajalela, dan segenap kengerian lainnya.
Dengan ancaman nyamuk tersebut, kita, lalu dengan segala cara dan program dilakukan untuk membasminya. Yang termurah dengan membeli kelambu, obat nyamuk, semprotan nyamuk, obat nyamuk eletrik, raket nyamuk dan bagi mereka yang punya kelebihan uang kita menggunakan peralatan gelombang elektromagnetik untuk menghalau nyamuk.
Tapi bagi mereka yang setiap pagi mencari jentik nyamuk, sarang nyamuk adalah hidup dan pencaharian mereka, jalan bagi mereka untuk memperoleh penghasilan atau uang untuk menghidupi keluarga. Bagi penujual makanan ikan hias, jentik nyamuk adalah komoditas yang harus tersedia setiap saat agar pelanggan tidak kecewa. Bagi pemilik ikan hias, jentik nyamuk adalah kebutuhan pokok agar ikan hias di akuariumnya yang mewah tetap sehat.
Terorisme ibarat nyamuk yang selalu mengancam kehidupan kita dan tidak pernah dapat kita habisi secara total, karena yang dibasmi adalah nyamuknya, bukan sarangnya. Memang kita sering berlebihan ketika membasmi nyamuk di rumah kita. Beberapa ekor nyamuk yang ada di rumah kita kita basmi dengan cara menyemprot seluruh sudut rumah sehingga kitapun dibuat menjadi tidak nyaman karenanya. Atau dengan membakat obat nyamuk yang asapnya sebenarnya menyesakkan kita.
Nyamuk seperti terorisme karena dengan adanya nyamuk menyebabkan proyek pembasmian sarang nyamuk yang melibatkan seluruh warga, pak RT, lurah, Camat, Bupati dan Gubernur serta lainnya. Pembasmian sarang nyamuk menjadi program yang tidak pernah berakhir karena setiap tahun korban masih selalu berjatuhan.
Nyamuk bagai teroris karena bagi kaum pinggiran, ia bukanlah ancaman. Karena nyamuk adalah kawan tidur mereka, tempat berbagi sedikit darah mereka, dan bahkan mereka kaum pinggiran merelakan dirinya mati karena ulah si nyamuk itu karena kepasrahan dan ketidakmampuan.
Nyamuk seperti terorisme menyebabkan pintu rumah kita diketuk setiap hari oleh sales dan penyedia jasa pembasmian nyamuk. Aneka produk dan media proteksi nyamuk dijajakan agar kita selalu membeli.
Nyamuk seperti terorisme menyebabkan produsen membuat dan menjajakan aneka produk yang dijanjikan dapat menghabisi nyamuk secara total melalui semua media.
Tetapi apa? nyamuk tetap saja menteror kita di manapun berada. Bisakan kita benar-benar menghabisi nyamuk atau teroris dengan segala formula dan propaganda serta program yang kita lakukan.
Bila kita tidak pernah benar-benar menghabisi sarangnya, nyamuk akan selalu ada.
Sepertinya kita lebih banyak membangun sarang-sarang nyamuk baru di kota kita (dengan aneka proyek yang menghasilkan selokan baru, kubangan baru) dibanding dengan membasmi sarang nyamuk yang ada di kota kita.
Nyamuk kita benci tetapi sarang nyamuk selalu kita buatkan
Teroris kita benci, tetapi benih-benihnya selalu saja disebarkan.
Kamis, 30 Juli 2009
Membuat Biografi
Sejak beberapa bulan lalu, saya terlibat dalam penulisan biografi seorang tokoh di Lampung. Keterlibatan saya semula hanya sebabagi co-writer, tetapi belakang ini saya berubah status menjadi writer karena orang yang selama ini mengomandani penulisan biografi tersebut meminta saya untuk melanjutkan menulis biografi tersebut. Sejak itu saya mulai berfikir kritis bagaimana cara membuat biografi agar biografi yang ditulis tidak menjadi kering, karena hanya berupa catatan atau rangkaian fakta, foto atau prestasi.
Seringkali saya membaca beberapa buku biografi dari orang penting yang tetapi karena buku tersebut hanya kumpulan fakta, peristiwa dan foto menjadikan buku tersebut tidak penting. Saya tidak ingin menulis
biografi yang tidak
Kamis, 04 Juni 2009
Koneksi Internet dengan Smart di Bandar Lampung
Setelah saya puas memakai Starone untuk koneksi Internet pascabayar yang tarifnya Rp. 100.000 (untuk 1 GB), saya tergoda dengan iklan Smart yang katanya beli HP Smart gratis internet unlimited selama 3 bulan. Smart yang baru buka di Lampung menawarkan HP Haier D1200P yang dibundling dengan perdana Smart seharga Rp. 333.000. kalo saya itung-itung itu sama dengan abudemen Starone saya selama 3 bulan yang kuotanya 1 GB tadi.
Sebenarnya saya ragu, apakah koneksi Smart tidak lebih parah dibanding dengan Starone yang sebenarnya sudah cukup mapan? saya juga ragu karena pernah mencoba Haier C2000 untuk modem dan leletnya minta ampun. Apakah Saudaranya ini nggak sama?
Akhirnya, saya memberanikan diri untuk membeli Smart di Bandar Lampung. Saya baca di Lampung Post katanya kantor Smart ada di Arief Rahman Hakim dan Jalan Kartini Bandar Lampung. Saya bolak balik sampe dua kali di Jalan Arief Rahman Hakim tapi tidak ketemu Smart juga. Kebetulan Jl. Arief Rahman hakim lebih dekat ke rumah saya di banding ke Jalan Kartini. Lalu saya mengajak teman saya untuk menelusuri Jl. Kartini. Di pertokoan di depan Mall Kartini saya ketemu Gerai Smart. Langsung saja saya menemui CSnya Smart.
Saya sempat berdebat dengan CSnya soal speed Smart yang katanya 153,6 Kbps. Saya menanyakan kecepan realnya berapa, katanya ya segitu, bahkan bisa sampai lebih. (Dalam hati mustahil, Starone aja yang sudah lama saya pake kecepatannya realnya berdasarkan speedmeter yang saya pake gak pernah lebih dari 30 Kbps. Udahlah, kali dia baru dan belum paham).
Saya akhirnya memutuskan beli saja, toh 300 ribu perak memang harus dikeluarkan tiap bulannya untuk Starone (nanti starone sementara diliburkan dulu), sementara dialihkan untuk Smart.
Yah akhirnya saya dapet hape 333.000 Smart, internet unlimited selama 90 hari.
Sampai di rumah, saya coba drivernya , dan baca petunjuk instalasinya seperti ini
Panduan Instalasi USB driver dan pengaturan modem :
1. Instalasi USB driver
Handphone D1200P dikirimkan dengan PC suite CD yang berisi aplikasi USB Driver.
Ada dua tipe dari instalasi untuk aplikasi USB Driver:
Win32—Digunakan dengan system operasi 32 bits, termasuk file “winusbd32_2.0.17.msi”.
Win64—Digunakan dengan system operasi 64 bits, termasuk file “winusbd64_2.0.17.msi”.
Anda harus menutup semua firewalls dan software anti-virus sebelum instalasi USB driver.
Wizard instalasi berikut adalah contoh pada Windows XP 32bits.
1. Jalankan file “winusbd32_2.0.17.ms”.
2. Klik tombol Next pada pembukaan kotak dialog pengaturan driver.
Gambar 1
3. Pilih jalur instalasi dan klik tombol Next untuk melanjutkan.
Jalur standar adalah “C:\Program Files\VIA Telecom\VIA USB Driver\”.
Gambar 2
4. Klik tombol Install untuk memasang driver USB.
Gambar 3
5. Status instalasi USB pada kotak dialog akan muncul mengindikasikan persentase dari file yang disalin selesai.
Gambar 4
Instalasi windows hardware wizard akan memberikan notifikasi sebanyak tiga kali bahwa paket software belum melewati pengujian Logo Windows untuk membuktikan kecocokannya dengan Windows XP seperti yang di ilustrasikan oleh kotak dialog yang ditampilkan pada gambar 5.
Pilih tombol Continue Anyway, yang mengindikasikan bahwa anda akan melanjutkan proses instalasi software.
Gambar 5
6. Dialog berikut mengindikasikan kalau USB driver telah berhasil dipasang, klik tombol Finish untuk keluar dari wizard.
Gambar 6
Setelah proses instalasi berhasil selesai, file berikut akan berlokasi pada spesifik direktori folder:
C:\Program Files\VIA Telecom\VIA USB Driver\ViaUsbEts:
ViaTelecomFile.cat
ViaUsbEts.inf
ViaUsbEts.sys
C:\Program Files\VIA Telecom\VIA USB Driver\ViaUsbHub:
ViaTelecomFile.cat
ViaUsbHub.inf
C:\Program Files\VIA Telecom\VIA USB Driver\ViaUsbModem:
ViaTelecomFile.cat
ViaUsbModem.inf
ViaUsbModem.sys
2. Mengidentifikasikan USB device
1. Sambungkan PC dan handphone menggunakan kabel USB yang kami sediakan untuk disambungkan pada mekanisme Plug-N-Play untuk melengkapi deteksi, instalasi, dan registrasi dari komponen device driver USB ke Sistem Operasi Windows.
Akan muncul dialog manager, mengindikasikan setiap USB device yang di temukan. Anda hanya perlu mengikuti instruksi diuraikan pada dialog ini dan kotak pesan akan muncul untuk melengkapi bagian dari proses instalasi.
Gambar 7
Kotak pesan yang di ilustrasikan pada Gambar 7 akan muncul dalam waktu periode waktu yang singkat, diikuti oleh Instalasi device Hardware Wizard-Ditemukan Notifikasi dari VIA Telecom USB HUB, seperti terlihat pada Gambar 8.
Klik tombol Continue Anyway, mengindikaskan kalau anda ingin melanjutkan instalasi VIA Telecom USB HUB device.
Gambar 8
Selanjutnya proses Plug-N-Play USB Plug-N-Play akan menemukan dan mencoba untuk menginstal USB Modem device yang di indikasikan kotak pesan berikut (Gambar 9).
Klik tombol Continue Anyway, mengindikasikan kalau anda ingin melanjutkan instalasi VIA Telecom USB Modem device.
Gambar 9
Pada point ini, proses Plug-N-Play USB akan ditemukan dan mencoba untuk menginstal USB ETS device seperti yang di indikasikan oleh kotak pesan sebagai berikut (Gambar 10).
Klik tombol Continue Anyway, instalasi dari VIA Telecom USB ETS device akan timbul secara otomatis.
Gambar 10
Instalasi USB device akan selesai dengan kotak pesan sebagai berikut (Gambar 11).
Gambar 11
2. Pemeriksaan dari daftar Windows Device Manager’s device (seperti gambar 12) akan membuktikan keberhasilan instalasi dari USB device, yaitu:
VIA Telecom USB Modem
VIA Telecom USB ETS
VIA Telecom USB HUB
Gambar 12
3. Pengaturan modem
D1200P anda berisi CDMA modem lengkap, jadi anda bisa menggunakannya untuk menyambungkan PC anda ke internet.
Wizard berikut akan membantu anda untuk mengatur jaringan dial-up pada PC anda.
Pengaturan Parameter Data Call Smart Telecom
User Name smart
Password smart
Dial Up Number #777
3.1 Konfigurasi modem
1. Sambungkan PC dan handphone menggunakan kabel yang kami sediakan.
2. Dari system menu windows “Start” ->”Programs” ->”Accessories” ->Communications” ->”New Connection Wizard”, seperti terlihat pada Gambar 13.
Gambar 13
3. Klik tombol Next .
Gambar 14
4. Pilih pilihan “Connect to the Internet” , klik tombol Next.
Gambar 15
5. Pilih pilihan “Set up my connection manually”, klik tombol Next.
Gambar 16
6. Pilih pilihan “Connect using a dial-up modem”, klik tombol Next.
Gambar 17
7. Ketik Nama ISP: SMART, klik tombol Next.
Gambar 18
8. Ketik nomor telepon ISP: #777, klik tombol Next.
Gambar 19
9. Ketik account nama ISP: smart, password: smart, klik tombol Next.
Gambar 20
10. Klik tombol Finish, melengkapi koneksi baru wizard.
Figure 21
3.2 Dial-up jaringan
1. Dari system menu windows “Start” ->”Settings” ->”Network Connections” ->”SMART”, seperti terlihat pada Gambar 22
Gambar 22
2. Klik tombol Dial untuk dial-up jaringan, seperti terlihat pada Gambar 23.
(User name: smart; Password: smart; Dial-up number: #777)
Gambar 23
3. Kotak dialog berikut ini akan muncul, mengindikasikan panggilan, verifikasi username dan password, proses mendaftarkan (Gambar 24, Gambar 25, Gambar 26, Gambar 27).
Gambar 24
Gambar 25
Gambar 26
Gambar 27
4. Untuk memutuskan dial-up jaringan, pilih koneksi ikon SMART pada bar status. Pilih Disconnect dialog pop-up.
Gambar 28
Rabu, 27 Mei 2009
Peningkatan Mutu Pendidikan
Pemahaman dan pandangan tentang mutu pendidikan selama ini sangat beragam. Orangtua memandang pendidikan yang bermutu sebagai lembaga pendidikan yang megah, gedung sekolah yang kokoh dengan genting yang memerah bata, taman sekolah yang indah, dan seterusnya. Para ilmuwan memandang pendidikan bermutu sebagai sekolah yang siswanya banyak menjadi pemenang dalam berbagai lomba atau olimpiade di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Repatriat mempunyai pandangan yang berbeda lagi. Sekolah yang bermutu adalah sekolah yang memberikan mata pelajaran bahasa asing bagi anak-anaknya.
Orang kaya tentu memiliki pandangan yang berbeda pula. Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang diperoleh anaknya dengan membayar uang sekolah yang setinggi langit untuk memperoleh berbagai paket kegiatan ekstrakurikuler. Berbagai predikat lembaga pendidikan sekolah telah lahir, seperti sekolah favorit, sekolah unggulan, sekolah plus, kelas unggulan. Ada pula berbagai predikat lembaga pendidikan yang juga muncul bak jamur di musim penghujan, seperti boarding school, full day school, sekolah nasional berwawasan internasional, sekolah alam, dan sekolah berwawasan internasional. Semua sebutan itu tidak lain untuk menunjukkan aspek mutu pendidikan yang akan diraihnya.
Lalu, bagaimana sesungguhnya pendidikan yang bermutu tersebut? Uraian tentang dimensi mutu pendidikan itu tertuang dalam buku EFA Global Monitoring Report 2005 atau Laporan Pemantauan Global Pendidikan Untuk Semua. Setiap tahun, UNESCO menerbitkan laporan tentang perkembangan pendidikan, baik pendidikan formal dan pendidikan informal, di berbagai belahan dunia.
Menurut UNESCO, ada lima dimensi yang terkait dengan mutu pendidikan[1] yaitu:
1. Karakteristik pembelajar (learner characteristics)
Dimensi ini sering disebut sebagai masukan (inputs) atau malah masukan kasar (raw inputs) dalam teori fungsi produksi (production function theory), yaitu peserta didik atau pembelajar dengan berbagai latar belakangnya, seperti pengetahuan (aptitude), kemauan dan semangat untuk belajar (perseverance), kesiapan untuk bersekolah (school readiness), pengetahuan siap sebelum masuk sekolah (prior knowledge), dan hambatan untuk pembelajaran (barriers to learning) terutama bagi anak luar biasa. Banyak factor latar belakang peserta didik yang sangat mempengaruhi mutu pendidikan di negeri ini. Banyak anak usia sekolah yang tidak didukung oleh kondisi yang kondusif, misalnya peserta didik yang berasal dari keluarga tidak mampu, keluarga pecah (broken home), kesehatan lingkungan, pola asuh anak usia dini, dan faktor-faktor lain-lainnya. Dimensi ini menjadi faktor awal yang mempengaruhi mutu pendidikan.[2]
2. Pengupayaan masukan (enabling inputs)
Ada dua macam masukan yang akan mempengaruhi mutu pendidikan yang dihasilkan, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya fisikal. Guru atau pendidik, kepala madrasah, pengawas, dan tenaga kependidikan lain menjadi sumber daya manusia (human resources) yang akan mempengaruhi mutu hasil belajar siswa (outcomes). Proses belajar mengajar tidak dapat berlangung dengan nyaman dan aman jika fasilitas belajar, seperti gedung sekolah, ruang kelas, buku dan bahan ajar lainnya (learning materials), media dan alat peraga yang dapat diupayakan oleh sekolah, termasuk perpustakaan dan laboratorium, bahkan juga kantin sekolah, dan fasilitas pendidikan lainnya, seperti buku pelajaran dan kurikulum yang digunakan di sekolah. Semua itu dikenal sebagai infrastruktur fisikal (physical infrastructure atau facilities). Singkat kata, mutu SDM yang tersedia di sekolah dan mutu fasilitas sekolah merupakan dua macam masukan yang sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan.
3. Proses belajar-mengajar (teaching and learning)
Dimensi ketiga ini sering disebut sebagai kotak hitam (black box) masalah pendidikan. Dalam kotak hitam ini terdapat tiga komponen utama pendidikan yang saling berinteraksi satu dengan yang lain, yaitu peserta didik, pendidik, dan kurikulum. Tanpa peserta didik, siapa yang akan diajar? Tanpa pendidik, siapa yang akan mengajar, dan tanpa kurikulum, bahan apa yang akan diajarkan? Oleh karena itu mutu proses belajar mengajar, atau mutu interaksi edukatif yang terjadi di ruang kelas, menjadi faktor yang amat berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Efektivitas proses belajar-mengajar dipengaruhi oleh: (1) lama waktu belajar, (2) metode mengajar yang digunakan, (3) penilaian, umpan balik, bentuk penghargaan bagi peserta didik, dan (4) jumlah peserta didik dalam satu kelas.
Ruang kelas di Indonesia sangat kering dengan media dan alat peraga. Pakar pendidikan, Dr. Arif Rahman, M.Pd. sering menyebutkan bahwa ruang kelas ibarat menjadi penjara bagi anak-anak. Jika diumumkan ada rapat dewan pendidik, dalam arti tidak ada kelas, maka bersoraklah para siswa, ibarat keluar dari pintu penjara tersebut. Sesungguhnya, di sinilah kelemahan terbesar pendidikan di negeri ini. Proses belajar mengajar di ruang kelas sangat kering dari penggunaan teknik penguatan (reinforcement), kering dari penggunaan media dan alat peraga yang menyenangkan. Dampaknya, dapat diterka, yaitu hasil belajar yang belum memenuhi standar mutu yang ditentukan. Sentral permasalahan lemahnya proses belajar mengajar di dalam kelas ini, sebenarnya sudah diketahui, yakni kualifikasi dan kompetensi guru. Setengah guru Indonesia belum memenuhi standar kualifikasi. Apalagi dengan standar kompetensinya. Timbullah istilah ‘guru tak layak’. Belum lagi dengan masalah kesejahteraannya. Ada pendapat yang menyatakan bahwa semua masalah bersumber dari masalah kesejahteraan. Memang, kesejahteraan guru menjadi salah satu syarat agar guru dapat disebut sebagai profesi, selain (1) memerlukan keahlian, (2) keahlian itu diperoleh dari proses pendidikan dan pelatihan, (3) keahlian itu diperlukan masyarakat, (4) punya organisasi profesi, (5) keahlian yang dimiliki dibayar dengan gaji yang memadai.[3]
4. Hasil belajar (outcomes)
Hasil belajar adalah sasaran yang diharapkan oleh semua pihak. Di sini memang terjadi perbedaan harapan dari pihak-pihak tersebut. Pihak dunia usaha dan industri (DUDI) mengharapkan lulusan yang siap pakai. Pendidikan kejuruan dipacu agar dapat memenuhi harapan ini. Sedang pihak praktisi pendidikan pada umumnya cukup berharap lulusan yang siap latih. Alasannya, agar DUDI dapat memberikan peran lebih besar lagi dalam memberikan pelatihan.
Setidaknya, semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan menghasilkan lulusan yang dapat membaca dan menulis (literacy), berhitung (numeracy), dan kecakapan hidup (life skills) Ini memang pasti. Selain itu, peserta didik harus memiliki kecerdasan emosional dan sosial (emotional dan social intelligences), nilai-nilai lain yang diperlukan masyarakat. Terkait dengan berbagai macam kecerdasan, Howard Gardner menegaskan bahwa “satu-satunya sumbangan paling penting untuk perkembangan anak adalah membantunya untuk menemukan bidang yang paling cocok dengan bakatnya”[4].
Hasil belajar yang akan dicapai sesungguhnya yang sesuai dengan potensinya, sesuai dengan bakat dan kemampuannya, serta sesuai dengan tipe kecerdasannya, di samping juga nilai-nilai kehidupan (values) yang diperlukan untuk memeliharan dan menstransformasikan budaya dan kepribadian bangsa. Dalam perspektif psikologi pendidikan dikenal sebagai ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam perspektif sosial dikenal dengan istilah 3H (head, heart, hand). Tokoh pendidikan dari Minang mengingatkan bahwa “Dari pohon rambutan jangan diminta berbuah mangga, tapi jadikanlah setiap pohon mangga itu menghasilkan buah mangga yang manis” (Muhammad Sjafei, INS). Semua itu pada dadarnya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional “…. berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”[5]
5. Konteks (contexts) atau lingkungan (environments)
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap hasil pendididikan siswa, karena mereka hidup alam konteks lingkungan sekitarnya, baik lingkungan sekolah atau keluarga, atau lingkungan pergaulansiswa
Keempat dimensi yang telah dijelaskan tersebut saling pengaruh-mempengaruhi dengan konteks (contexts) atau lingkungan (environments) yang meliputi berbagai aspek alam, sosial, ekonomi, dan budaya, sebagai berikut:[6]
Economics and labour market conditions in the community atau kondisi pasar ekonomi dan pasar dalam masyarakat.
Socio-cultural and religious factors atau faktor religius dan sosip-kultural.
Educational knowledge and support infrastructure atau pengetahuan dan infrastruktur yang mendukung dunia pendidikan.
Public Resources Available For Education atau ketersediaan sumber-sumber masyarakat untuk pendidikan.
Competitiveness of the teaching profession on the labour market atau daya saing profesi mengajar pada pasar tenaga kerja.
National governance and management strategies atau strategi manajemen dan tata kelola pemerintahan.
Philosophical standpoint of teacher and learner atau pandangan filosofis guru dan peserta didik.
Peer effects atau pengaruh teman sebaya.
Parental Support atau dukungan orangtua atau keluarga.
Time available for schooling and home works atau ketersediaan waktu untuk sekolah dan PR.
National standards atau standar-standar nasional.
Public Expectations atau harapan masyarakat.
Labour market demands permintaan pasar tenaga kerja.
Globalization atau globalisasi.
Pada awalnya, peran orangtua (rumah) dan keluarga belum dipandang sebagai dimensi yang benar-benar berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Sekarang dukungan orangtua menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Dalam kajian tentang sekolah efektif (effective school), dukungan orangtua siswa dan masyarakat menjadi salah satu faktor dalam sekolah efektif.
[1]Suparlan, “Dimensi Mutu Pendidikan” dalam http://www.suparlan.com/pages/posts/ dimensi-mutu-pendidikan90.php?p=60, diakses tgl. 1 Juli 2008
[2]Ibid.
[3]Suparlan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta : Hikayat, 2006), h. 45
[4]Daniel Goleman, Emotional Inteligence, (Jakarta:Gramedia, 2002), h. 34
[5]Pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
[6]Suparlan, Op. Cit,